PERATURAN PERTMAINAN BOLA VOLI TERBARU
DAN MULAI DIBERLAKUKAN 1 JANUARI 1999
HASIL KONGRES FIVB KE-26 DI TOKYO JAPAN, 28 - 30 OKTOBER 1998
TERJEMAAHAN OLEH BIDANG PERWASITAN PP.PBVSI
1. PERRUBAHAN SERTA TAMBAHAN PERATURAN PERMAINAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
a. Menggunakan system rally point setiap set dengan point sampai 25 dan mencari selisih 2 bila terjadi 24 – 24 (24 – 26, 25 – 27) tidak terbatas.
b. Pada rubber set (set penentuan) bahwa sampai point 15 dengan selisih 2 bila terjadi 14 – 14 (14 – 16, 15 – 17) dan seterusnya tidak terbatas.
c. Memakai pemain LIBERO atau pemain spesialis defensive.
d. Bola yang digunakan
2. CIRI KHAS PERMAINAN BOLA VOLI
Pada kalimat terakhir:
Dalam permainan bola voli setiap rally mendapat angka (rally pointscoring). Apabila regu penerima service, memenangkan rally, ia mendapat angka dan berhak untuk melakukan service dan setiap pemain melakukan penggeseran atau posisi menurut arah jarum jam.
3. BAB III
PER. 6.1.2. SANGSI UNTUK SUATU KESALAHAN
Akibat dari suatu kesalahan adalah kehilangan rally, regu yang memenangkan rally memperoleh satu angka.
a) Apabila regu lawan mendapat giliran untuk melakukan service, ia mendapat angka dan berhak untuk melakukan service.
b) Dibatalkan / dihilangkan.
PER. 6.2.1 Suatu set dimenangkan oleh regu yang pertama mendapat angka 25, dengan minimal selisih 2 angka.
Dalam kedudukan angka 24-24 seri, permainan dilanjutkan sampai mendapat selisih 2 angka, (24 – 26, 25 – 27) dan seterusnya tidak terbatas.
PER. 6.2.2 Dibatalkan / dihilangkan
PER. 6.2.3 Dibatalkan / dihilangkan
PER. 6.3.2 Bila kedudukan set 2-2 (set penentuan) dimainkan hanya sampai dengan angka 15, dengan selisih 2 angka (14 – 16, 15 – 17, 16 – 18, dan seterusnya) tidak terbatas.
PEMBAHASAN DAN DISKUSI DARI USULAN PERUBAHAN
PERATURAN PERMAINAN BOLA VOLI OLEH “FIVB”
(Yang digaris bawahi adalah perubahan /tambahan)
PER. 3.1 . STANDAR / KETENTUAN BOLA
Bola terdapat dari kulit yang lunak lentur atau bahan kulit sintetis atau sejenis, dengan menggunakan bahan harus mndapat persetujuan / pengesahan dari FIVB.
PER. 3.2 . KESERAGAMAN DARI BOLA
Semua bola yang digunakan dalam suatu pertandingan harus sesuai dengan ketentuan mengenai; keliling, berat, tekanan udara, tife (bentuk warna dan sebagainya) dalam kejuaraan dunia FIVB, continental dan kejuaraan Nasional, harus memakai bola yang telah disetujui oleh FIVB.
PER. 4.3 . PERLENGKAPAN
4.3.2. (tambahan) Dalam kejuaraan dunia FIVB, antar benua untuk senior, baju kaos dan celana harus sesuai dengan standar FIVB.
4.3.2 Nomor harus berukuran 15 cm pada dada dan 20 cm dibelakang (punggung).
4.3.5. (Tambahan) kecuali untuk pemain LIBERO (PER. 8.5)
PER. 5.2. COACH /PELATIH
5.2.3. Selama pertandingan berlangsung Coach/pelatih:
Sama halnya anggota lainnya…. Di bangku cadangan, Coach/pelatih dapat memberikan instruksi sambil berdiri dalam area bebas, depan bangku cadangan masing-masing, sampai dengan daerah pemanasan, tanpa menganggu atau menghambat pertandingan.
PER. 7.3 SUSUNAN REGU PERTAMA
7.3.1. Apabila suatu regu memakai pemain pertahanan LIBERO (per..8.5.) nomornya harus tercatat dalam daftar posisi dari set pertama, dan antara 6 pemain pertama.
PER. 8.5. TAMBAHAN PERATURAN BARU
8.5. PEMAIN LIBERO
8.5.1. Setiap regu berhak untuk mendaftarkan satu pemain sebagai pemain khusus bertahan (divensive player) “LIBERO” antar 12 pemain yang terdaftar.
8.5.2. Pemain LIBERO harus terdaftar dalam Scoresheet, dan di belakang namanya huruf L.
Nomornya harus juga tercatat dalam daftar posisi pada setiap permulaan set (peraturan PER.7.3.1.)
8.5.3. PERATURAN KHUSUS BAGI PEMAIN LIBERO SEBAGAI BERIKUT:
a).Pemain LIBERO sebagai bertahan berada di posisi belakang ia tidak berhak untuk melengkapi pukulan serangan dari posisi mana saja ( termasuk daerah permainan dan daerah bebas) bila saat perkenaan bola lebih tinggi di atas pita ketinggian net.
b).Pemain LIBERO tidak diperkenankan untuk service, block maupun usaha untuk block.
c). Bola yang datang dari pemain LIBERO yang dimainkan dengan jari pada saat ia memainkan bola ia berada di daerah serang atau perpanjangannya maka bola tersebut tidak dapat diserang, apabila bola berada di atas pita ketinggian net.
d).Pemain LIBERO harus memakai seragam atau rompi yang warnanya lain dari teman-teman seregunya (atau potongannya lain per.4.3.5)
e).Penggantian pemain LIBERO tidak terhitung sebagai pergantian resmi seperti pemain lainnya, (per.8. 8.1 8.2 8.3 ) dan jumlahnya tidak terbatas tetapi harus rally di antara kedua pemain.
f).Pemain LIBEROI dapat masuk atau keluar dari lapangan permainan hanya melalui daerah garis serang dan garis akhir didepan bangku cadangan, pada saat bola mati dan sebelum wasit meniup peluitnya untuk service,(walaupun sebelum dimulainya set).
Terkecuali bila pemain LIBERO dipasang pada awal mulainya tiap set atau tercatat pada akhir posisi.
8.5.3. PENGGANTIAN PEMAIN LIBERO YANG CEDERA(INJURED)
Atas sezin wasit, pemain, pemain LIBERO yang cedera dapat diganti oleh pemain lainnya yang tercatat pada lembar scorsheet.
Pemain libero yang cedera tadi tidak boleh masuk lagi untuk sisa pertandngan itu(set-set berikutnya).
Pengganti pemain LIBERO yang cedera tadi, terbatas permainannya sebagai pemain LIBERO untuk pertandingan itu.
PER.11.1. BOLA MELEWATI NET
11.1.2. Bola…… daerah bebas lawan (per.12) secara keseluruhan atau sebagian melalui daerah bebas (kalimat tersebut mengganti kalimat penyerang dari luar daerah bebas).
PER. 12.2 MELEWATI DI BAWAH NET
12.2.2 MELEWATI PENYEBRANGAN
Menyentuh garis tengah dengan kaki boleh kecuali dengan keseluruhan kaki
PER. 13.5 PERSIAPAN MELAKUKAN SERVICE
13.5. Keseluruhan peraturan ni dihapus.
Peraturan 13.6 13.7 dan 13.8 tetap sama.
PER. 17.2 SANKSI UNTUK MEMPERLAMBAT PERMAINAN
17.2.2. Kesalahan yang pertama terhadap menghambat permainan oleh salah satu anggota regu diberi sanksi dengan PERINGATAN,
17.2.3 Kesalahan dalam melakukan penghambatan permainan yang kedua dan berikutnya dalam bentuk apapun dan oleh siapapun dari regu yang sama dalam pertandingan yang sama, merupakan kesalahan dan diberi sanksi dengan hukum (delay penalty)kehilangan satu RALLY.
PER. 21. PERBUATAN YANG TIDAK SENONOH DAN SANKSINYA
Peraturan : 12.1.1 dihilangkan/diganti.
PER. 21.1 SALAH SIKAP
Sikap tidak sopan oleh seorang anggota regu terhadap petugas, lawan, regunya sendiri atau penonton dibagi daam tiga kategori berdasarkan tingkatan dari pelanggaran.
21.1. 1. SIKAP KASAR : Perbuatan melawan untuk tidak sopan mengucapkan kata-kata hina
21.1.2. SIKAP PENYERANG : Memfitnah, menghina atau sikap memukul.
21.1.3. PENYERANGAN : Serangan fisik atau tindakan untuk menyerang.
PER.21.2 TINGKATAN SANKSI
Berdasarkan keputusan sikap kasar yang pertama, diberitahukan kepada yang bersangkutan atau dengan isyarat tangan.
Ini bukan merupakan penalty, dan tidak tercatat dalam schorsheet.
21.2.2. a).HUKUMAN: Sikap kasar yang kedua dalam pertandingan yang sama oleh pemain yang lain, dihukum dengan kehilangan service atau mendapat angka.
b).Hukuman tersebut dicatat dalam schorsheet.
PER 21.2.3 DIKELUARKAN
a. Seorang anggota regu yang mengulangi sikap kasar dalam pertandingan yang sama diberikan sanksi dikeluarkan.
b. Tindakan penyerangan pertama diberikan sanksi dikeluarkan.
c. Seorang anggota regu yang mendapatkan sanksi dikeluarkan masih diperbolehkan duduk dibangku cadangannya.
d. Pemain yang dikeluarkan kedua kalinya karena sikap menyerang , dikenakan DISKUALIFIKASI.
e. Hukuman tersebut dicatat dalam schorsheet.
PER.21.2.4. DISKUALIFIKASI
Mengulangi sikap menyerang dalam pertandingan yang dikenakan sanksi Diskualifikasi:
a. Menyerang dikenakan sanksi DISKUALIFIKASI
b. Anggota regu yang dikenakan sanksi diskualifikasi harus meninggalkan arena pertandingan untuk sisa pertandingan.
c. Hukuman ini dicatat dalam schorsheet.
PERATURAN YANG LAIN TIDAK ADA PERUBAHAN
PER.21.5 PERATURAN TAMBAHAN
CARA MEMBERI KARTU UNTUK SANKSI:
a. HUKUMAN : DIBERIKAN KARTU KUNING
DIKELUARKAN : DIKENAKAN KARTU MERAH
PENGUSIRAN : DIKENAKAN KARTU KUNING DAN MERAH
b. Beratnya sanksi terhadap perbuatan jahat yang pertama harus sama dengan kesalahan yang terjadi.
c. Sikap kasar adalah gabungan dari hukuman (setiap sikap kasar harus menerima hukuman yang berat)
d. Semua sanksi berlaku untuk semua pertandingan (termasuk sanksi untuk menghambat pertandingan).
PER. 16.4 TIME OUT DAN TECHNICAL TIME OUT
16.4.1 Selama set 1 – 4 terdapat 2 (dua) kali “Technical Time Out” per set selama 1 menit setiap technical time out, berlaku secara otomatis (dengan sendirinya) apabila regu mencapai 8 dan 16 terdahulu akibatnya hanya 1 (satu) kali time out yang resmi selama 30 (tiga puluh) detik dapat diajukan oleh setiap regu dalam set-set tersebut.